SISTEM KEAMANAN JARINGAN KOMPUTER
by: wajah fadilah
1. Apa itu Keamanan Jaringan
Satu hal yang perlu diingat bahwa tidak ada jaringan yang anti sadap atau tidak ada jaringan komputer yang benar-benar aman. Sifat dari jaringan adalah melakukan komunikasi. Setiap komunikasi dapat jatuh ke tangan orang lain dan disalahgunakan. Sistem keamanan membantu mengamankan jaringan tanpa menghalangi penggunaannya dan menempatkan antisipasi ketika jaringan berhasil ditembus. Selain itu, pastikan bahwa user dalam jaringan memiliki pengetahuan yang cukup mengenai keamanan dan pastikan bahwa mereka menerima dan memahami rencana keamanan yang Anda buat. Jika mereka tidak memahami hal tersebut, maka mereka akan menciptakan lubang (hole) keamanan pada jaringan Anda.
Satu hal yang perlu diingat bahwa tidak ada jaringan yang anti sadap atau tidak ada jaringan komputer yang benar-benar aman. Sifat dari jaringan adalah melakukan komunikasi. Setiap komunikasi dapat jatuh ke tangan orang lain dan disalahgunakan. Sistem keamanan membantu mengamankan jaringan tanpa menghalangi penggunaannya dan menempatkan antisipasi ketika jaringan berhasil ditembus. Selain itu, pastikan bahwa user dalam jaringan memiliki pengetahuan yang cukup mengenai keamanan dan pastikan bahwa mereka menerima dan memahami rencana keamanan yang Anda buat. Jika mereka tidak memahami hal tersebut, maka mereka akan menciptakan lubang (hole) keamanan pada jaringan Anda.
Ada dua elemen utama pembentuk keamanan jaringan :
· Tembok pengamanan,
baik secara fisik maupun maya, yang ditaruh diantara piranti dan
layanan jaringan yang digunakan dan orang-orang yang akan berbuat jahat.
· Rencana pengamanan, yang akan diimplementasikan bersama dengan user lainnya, untuk menjaga agar sistem tidak bisa ditembus dari luar.
Segi-segi keamanan didefinisikan dari kelima point ini:
a. Confidentiality Mensyaratkan bahwa informasi (data) hanya bisa diakses oleh pihak yang memiliki wewenang.
b. Integrity Mensyaratkan bahwa informasi hanya dapat diubah oleh pihak yang memiliki wewenang.
c. Availability Mensyaratkan bahwa informasi tersedia untuk pihak yang memiliki wewenang ketika dibutuhkan.
d. Authentication Mensyaratkan
bahwa pengirim suatu informasi dapat diidentifikasi dengan benar dan
ada jaminan bahwa identitas yang didapat tidak palsu.
e. Nonrepudiation Mensyaratkan bahwa baik pengirim maupun penerima informasi tidak dapat menyangkal pengiriman dan penerimaan pesan.
Serangan (gangguan) terhadap keamanan dapat dikategorikan dalam empat kategori utama yakni:
a. Interruption
Serangan (gangguan) terhadap keamanan dapat dikategorikan dalam empat kategori utama yakni:
a. Interruption
Suatu
aset dari suatu sistem diserang sehingga menjadi tidak tersedia atau
tidak dapat dipakai oleh yang berwenang. Contohnya adalah
perusakan/modifikasi terhadap piranti keras atau saluran jaringan.
b. Interception
Suatu
pihak yang tidak berwenang mendapatkan akses pada suatu aset. Pihak
yang dimaksud bisa berupa orang, program, atau sistem yang lain.
Contohnya adalah penyadapan terhadap data dalam suatu jaringan.
c. Modification
Suatu
pihak yang tidak berwenang dapat melakukan perubahan terhadap suatu
aset. Contohnya adalah perubahan nilai pada file data, modifikasi
program sehingga berjalan dengan tidak semestinya, dan modifikasi pesan
yang sedang ditransmisikan dalam jaringan.
d. Fabrication
Suatu pihak yang tidak berwenang menyisipkan objek palsu ke dalam sistem.
Contohnya adalah pengiriman pesan palsu kepada orang lain.
Ada beberapa prinsip yang perlu dihindari dalam menangani masalah keamanan :
- diam dan semua akan baik-baik saja
- sembunyi dan mereka tidak akan dapat menemukan anda
- teknologi yang digunakan kompleks/rumit, artinya
2. Kepedulian
Masalah Jaringan
Overview
Pendefinisian
keamanan (pada jaringan komputer) dapat
dilakukan dengan melihat target yang ingin dicapai melalui konsep
'aman'. Berikut adalah daftar fitur yang dapat mencegah/mengantisipasi
serangan
dari pihak luar ataupun pihak dalam.
Security
Policy
Sebelum melanjutkan implementasi ke tingkat yang lebih
jauh sebaiknya ditentukan dulu apa yang hendak dilindungi dan dilindungi dari
siapa. Beberapa pertanyaan berikut dapat membantu penentuan kebijakan keamanan
yang diambil.
1. Informasi
apa yang dianggap rahasia atau sensitif ?
2. Anda
melindungi sistem anda dari siapa ?
3. Apakah
anda membutuhkan akses jarak jauh?
4. Apakah
password dan enkripsi cukup melindungi ?
5. Apakah
anda butuh akses internet?
6. Tindakan
apa yang anda lakukan jika ternyata sistem anda dibobol?
Serta
masih banyak pertanyaan lain tergantung bentuk organisasi yang anda kelola. Kebijaksanaan keamanan
tergantung sebesar apa anda percaya orang lain, di dalam ataupun di luar
organisasi anda. Kebijakan haruslah merupakan keseimbangan antara mengijinkan
user untuk mengakses informasi yang dibutuhkan dengan tetap menjaga keamanan
sistem.
Keamanan Secara Fisik
Fisik dalam bagian ini diartikan sebagai situasi di mana
seseorang dapat masuk ke dalam ruangan
server/jaringan dan dapat mengakses piranti tersebut secara illegal.
Orang yang tidak berkepentingan ini bisa saja seorang tamu, staf pembersih,
kurir pengantar paket, dan lainnya yang dapat masuk ke ruangan tersebut dan
mengutak-atik piranti yang ada. Apabila seseorang memiliki akses terhadap
ruangan tersebut, orang tersebut bisa
saja memasang program trojan horse di komputer, melakukan booting dari floppy
disk, atau mencuri data-data penting (seperti
file password) dan membongkarnya di tempat yang lebih aman.
Untuk menjaga
keamanan, taruhlah server di ruangan yang dapat dikunci dan pastikan bahwa
ruangan tersebut dikunci dengan baik.
Untuk menghindari pengintaian, gunakan screen-saver yang dapat di password.
Atur juga semua komputer untuk melakukan
fungsi auto-logout setelah tidak aktif dalam jangka waktu tertentu.
BIOS
Security
Sebenarnya seorang
admin direkomendasikan men-disable boot dari floppy. Atau bisa
dilakukan dengan membuat password pada BIOS dan memasang boot password.
Password
Attack
Banyak orang menyimpan informasi pentingnya pada komputer
dan seringkali sebuah password hal yang mencegah orang lain untuk melihatnya.
Untuk menghindari serangan password maka sebaiknya user menggunakan password
yang cukup baik. Petunjuk pemilihan password :
· Semua password harus terdiri
dari paling sedikit 7 karakter.
· Masukkan kombinasi huruf,
angka, dan tanda baca sebanyak mungkin dengan catatan bahwa password tetap mudah untuk diingat. Salah satu caranya
adalah mengkombinasikan kata-kata acak dengan tanda baca atau dengan mengkombinasikan kata-kata dengan
angka. Contoh : rasa#melon@manis, komputer0digital1, kurang<lebih>2001
· Gunakan huruf pertama frasa
yang gampang diingat. Contoh: dilarang parkir antara pukul 7 pagi hingga pukul
8 sore à dpap7php8s, tidak ada sistem yang
benar-benar aman dalam konteks jaringan à
tasybbadkj
· Gunakan angka atau tanda
baca untuk menggantikan huruf di password. Contoh : keberhasilan à
k3b3rh45!l4n
· Gantilah
password secara teratur
Malicious
Code
Malicious code bisa berupa virus, trojan atau worm,
biasanya berupa kode instruksi yang akan memberatkan sistem sehingga
performansi sistem menurun. Cara mengantisipasinya bisa dilihat pada 6 contoh
berikut :
1. berikan
kesadaran pada user tentang ancaman virus.
2. gunakan
program anti virus yang baik pada workstation, server dan gateway internet
(jika punya).
3. ajarkan
dan latih user cara menggunakan program anti virus
4. sebagai
admin sebaiknya selalu mengupdate program anti-virus dan database virus
5. biasakan
para user untuk TIDAK membuka file attachment email atau file apapun dari
floppy sebelum 110 % yakin atau tidak attachment/file tsb “bersih”.
6. pastikan
kebijakan kemanan anda up to date.
Sniffer
Sniffer
adalah sebuah device penyadapan komunikasi jaringan komputer dengan
memanfaatkan mode premicious pada ethernet. Karena jaringan komunikasi komputer
terdiri dari data biner acak maka sniffer ini biasanya memiliki penganalisis
protokol sehingga data biner acak dapat dipecahkan. Fungsi sniffer bagi
pengelola bisa untuk pemeliharaan jaringan, bagi orang luar bisa untuk menjebol
sistem.
Cara paling mudah untuk mengantisipasi
Sniffer adalah menggunakan aplikasi yang secure, misal : ssh, ssl, secureftp
dan lain-lain
Scanner
Layanan jaringan (network service) yang berbeda berjalan
pada port yang berbeda juga. Tiap layanan jaringan berjalan pada alamat
jaringan tertentu (mis. 167.205.48.130) dan mendengarkan (listening) pada satu
atau lebih port (antara 0 hingga 65535). Keduanya membentuk apa yang dinamakan
socket address yang mengidentifikasikan
secara unik suatu layanan dalam jaringan. Port 0 hingga 1023 yang paling umum
dipergunakan didefinisikan sebagai well-known
number dalam konvensi UNIX dan dideskripsikan dalam RFC 1700.
Port Scanner merupakan program yang
didesain untuk menemukan layanan (service) apa saja yang dijalankan pada host
jaringan. Untuk mendapatkan akses ke host, cracker harus mengetahui titik-titik
kelemahan yang ada. Sebagai contoh, apabila cracker sudah mengetahui bahwa host
menjalankan proses ftp server, ia dapat menggunakan kelemahan-kelemahan yang
ada pada ftp server untuk mendapatkan akses. Dari bagian ini kita dapat
mengambil kesimpulan bahwa layanan yang tidak benar-benar diperlukan sebaiknya
dihilangkan untuk memperkecil resiko keamanan yang mungkin terjadi.
Mirip dengan port scanner pada bagian
sebelumnya, network scanner memberikan informasi mengenai sasaran yang dituju,
misalnya saja sistem operasi yang dipergunakan, layanan jaringan yang aktif,
jenis mesin yang terhubung ke network, serta konfigurasi jaringan. Terkadang,
network scanner juga mengintegrasikan port scanner dalam aplikasinya. Tool ini
berguna untuk mencari informasi mengenai target sebanyak mungkin sebelum
melakukan serangan yang sebenarnya. Dengan mengetahui kondisi dan konfigurasi
jaringan, seseorang akan lebih mudah masuk dan merusak sistem.
Contoh scanner : Nmap, Netcat, NetScan Tools Pro 2000, SuperScan
Spoofing
Spoofing (penyamaran) biasa dilakukan oleh pihak yang
tidak bertanggungjawab untuk menggunakan fasilitas dan resource sistem.
Spoofing adalah teknik melakukan penyamaran sehingga terdeteksi sebagai
identitas yang bukan sebenarnya, misal : menyamar sebagai IP tertentu, nama
komputer bahkan e-mail address tertentu. Antisipasinya dapat dilakukan dengan
menggunakan aplikasi firewall.
Denial of Service
Denial of Service (DoS) merupakan serangan dimana suatu
pihak mengekploitasi aspek dari suite Internet Protocol untuk menghalangi akses
pihak yang berhak atas informasi atau sistem yang diserang. Hole yang memungkinkan DoS berada dalam
kategori C, yang berada dalam prioritas rendah. Serangan ini biasanya didasarkan pada sistem operasi yang
dipergunakan. Artinya, hole ini berada di dalam bagian jaringan dari sistem operasi itu sendiri. Ketika
hole macam ini muncul, hole ini harus diperbaiki oleh pemilik software tersebut atau di-patch oleh
vendor yang mengeluarkan sistem operasi tersebut. Contoh dari serangan ini
adalah TCP SYN dimana permintaan koneksi jaringan dikirimkan ke server dalam
jumlah yang sangat besar. Akibatnya server dibanjiri permintaan koneksi dan
menjadi lambat atau bahkan tidak dapat dicapai sama sekali. Hole ini terdapat
nyaris di semua sistem operasi yang menjalankan TCP/IP untuk berkomunikasi di internet. Hal ini tampaknya
menjadi masalah yang terdapat di dalam desain suite TCP/IP, dan merupakan sesuatu yang tidak
mudah diselesaikan.
Dalam serangan DoS, sesorang dapat melakukan
sesuatu yang mengganggu kinerja dan operasi jaringan atau server. Akibat dari
serangan ini adalah lambatnya server atau jaringan dalam merespon, atau bahkan
bisa menyebabkan crash. Serangan DoS mengganggu user yang sah untuk mendapatkan
layanan yang sah, namun tidak memungkinkan cracker masuk ke dalam sistem
jaringan yang ada. Namun, serangan semacam ini terhadap server yang menangani
kegiatan e-commerce akan dapat berakibat kerugian dalam bentuk finansial.
3. Enkripsi Untuk Keamanan Data Pada Jaringan
Salah
satu hal yang penting dalam komunikasi menggunakan computer untuk menjamin
kerahasian data adalah enkripsi. Enkripsi dalah sebuah proses yang melakukan
perubahan sebuah kode dari yang bisa dimengerti menjadi sebuah kode yang tidak
bisa dimengerti (tidak terbaca). Enkripsi dapat diartikan sebagai kode atau
chiper. Sebuah sistem pengkodean menggunakan suatu table atau kamus yang telah
didefinisikan untuk mengganti kata dari informasi atau yang merupakan bagian
dari informasi yang dikirim. Sebuah chiper menggunakan suatu algoritma yang
dapat mengkodekan semua aliran data (stream) bit dari sebuah pesan menjadi
cryptogram yang tidak dimengerti (unitelligible). Karena teknik cipher
merupakan suatu sistem yang telah siap untuk di automasi, maka teknik ini
digunakan dalam sistem keamanan komputer dan network.
Pada bagian selanjutnya kita
akan membahas berbagai macam teknik enkripsi yang biasa digunakan dalam sistem
sekuriti dari sistem komputer dan network.
A. Enkripsi Konvensional.
Proses enkripsi ini dapat
digambarkan sebagai berikut :
Plain teks -> Algoritma Enkripsi -> Cipher teks ->Algoritma Dekrispsi -> Plain teks
User A | | User B
|----------------------Kunci (Key) --------------------|
User A | | User B
|----------------------Kunci (Key) --------------------|
Gambar 1
Informasi asal yang dapat di mengerti di simbolkan oleh Plain teks, yang kemudian oleh algoritma Enkripsi diterjemahkan menjadi informasi yang tidak dapat untuk dimengerti yang disimbolkan dengan cipher teks. Proses enkripsi terdiri dari dua yaitu algoritma dan kunci. Kunci biasanya merupakan suatu string bit yang pendek yang mengontrol algoritma. Algoritma enkripsi akan menghasilkan hasil yang berbeda tergantung pada kunci yang digunakan. Mengubah kunci dari enkripsi akan mengubah output dari algortima enkripsi.Sekali cipher teks telah dihasilkan, kemudian ditransmisikan. Pada bagian penerima selanjutnya cipher teks yang diterima diubah kembali ke plain teks dengan algoritma dan dan kunci yang sama.
Keamanan dari enkripsi
konvensional bergantung pada beberapa faktor. Pertama algoritma enkripsi harus
cukup kuat sehingga menjadikan sangat sulit untuk mendekripsi cipher teks
dengan dasar cipher teks tersebut. Lebih jauh dari itu keamanan dari algoritma
enkripsi konvensional bergantung pada kerahasian dari kuncinya bukan algoritmanya. Yaitu dengan asumsi bahwa adalah sangat tidak praktis untuk mendekripsikan informasi dengan dasar cipher teks dan pengetahuan tentang
algoritma diskripsi / enkripsi. Atau dengan kata lain, kita tidak perlu menjaga
kerahasiaan dari algoritma tetapi cukup dengan kerahasiaan kuncinya.Manfaat dari konvensional
enkripsi algoritma adalah kemudahan dalam penggunaan secara luas. Dengan
kenyataan bahwa algoritma ini tidak perlu dijaga kerahasiaannya dengan maksud
bahwa pembuat dapat dan mampu membuat suatu implementasi dalam bentuk chip
dengan harga yang murah. Chips ini dapat tersedia secara luas dan disediakan
pula untuk beberapa jenis produk. Dengan penggunaan dari enkripsi konvensional,
prinsip keamanan adalah menjadi menjaga keamanan dari kunci.Model enkripsi yang
digunakan secara luas adalah model yang didasarkan pada data encrytion standard
(DES), yang diambil oleh Biro standart nasional US pada tahun 1977. Untuk DES
data di enkripsi dalam 64 bit block dengan menggunakan 56 bit kunci. Dengan
menggunakan kunci ini, 64 data input diubah dengan suatu urutan dari metode
menjadi 64 bit output. Proses yang yang sama dengan kunci yang sama digunakan
untuk mengubah kembali enkripsi.
B. Enkripsi Public-Key
Salah satu yang menjadi
kesulitan utama dari enkripsi konvensional adalah perlunya untuk
mendistribusikan kunci yang digunakan dalam keadaan aman. Sebuah cara yang
tepat telah diketemukan untuk mengatasi kelemahan ini dengan suatu model
enkripsi yang secara mengejutkan tidak memerlukan sebuah kunci untuk
didistribusikan. Metode ini dikenal dengan nama enkripsi public-key dan pertama
kali diperkenalkan pada tahun 1976.
Plain teks -> Algoritma Enkripsi -> Cipher teks -> Algoritma Dekrispsi -> Plain teks
Private Key B ----|
|----------------------Kunci (Key) --------------------|
Gambar 2
Algoritma tersebut seperti
yang digambarkan pada gambar diatas. Untuk enkripsi konvensional, kunci yang
digunakan pada prosen enkripsi dan dekripsi adalah sama. Tetapi ini bukanlah kondisi
sesungguhnya yang diperlukan. Namun adalah dimungkinkan untuk membangun suatu
algoritma yang menggunakan satu kunci untuk enkripsi dan pasangannya, kunci
yang berbeda, untuk dekripsi. Lebih jauh lagi adalah mungkin untuk menciptakan
suatu algoritma yang mana pengetahuan tentang algoritma enkripsi ditambah kunci
enkripsi tidak cukup untuk menentukan kunci dekrispi. Sehingga teknik berikut
ini akan dapat dilakukan :
1. Masing
- masing dari sistem dalam network akan menciptakan sepasang kunci yang
digunakan untuk enkripsi dan dekripsi dari informasi yang diterima.2. Masing - masing dari sistem akan menerbitkan kunci enkripsinya ( public key ) dengan memasang dalam register umum atau file, sedang pasangannya tetap dijaga sebagai kunci pribadi ( private key ).
3. Jika
A ingin mengisim pesan kepada B, maka A akan mengenkripsi pesannya dengan kunci
publik dari B.
4. Ketika
B menerima pesan dari A maka B akan menggunakan kunci privatenya untuk
mendeskripsi pesan dari A.
Seperti yang kita lihat,
public-key memecahkan masalah pendistribusian karena tidak diperlukan suatu
kunci untuk didistribusikan. Semua partisipan mempunyai akses ke kunci publik
(public key) dan kunci pribadi dihasilkan secara lokal oleh setiap partisipan
sehingga tidak perlu untuk didistribusikan. Selama sistem mengontrol masing -
masing private key dengan baik maka komunikasi menjadi komunikasi yang aman.
Setiap sistem mengubah private key pasangannya public key akan menggantikan
public key yang lama. Yang menjadi kelemahan dari metode enkripsi publik key
adalah jika dibandingkan dengan metode enkripsi konvensional algoritma enkripsi
ini mempunyai algoritma yang lebih komplek. Sehingga untuk perbandingan ukuran
dan harga dari hardware, metode publik key akan menghasilkan performance yang
lebih rendah. Tabel berikut ini akan memperlihatkan berbagai aspek penting dari
enkripsi konvensional dan public key.
Enkripsi Konvensional
Yang dibutuhkan untuk bekerja :
1. Algoritma
yang sama dengan kunci yang sama dapat digunakan untuk proses dekripsi -
enkripsi.
2. Pengirim
dan penerima harus membagi algoritma dan kunci yang sama.
Yang dibutuhkan untuk
keamanan :
1. Kunci
harus dirahasiakan.
2. Adalah
tidak mungkin atau sangat tidak praktis untuk menerjemahkan informasi yang
telah dienkripsi.
3. Pengetahuan
tentang algoritma dan sample dari kata yang terenkripsi tidak mencukupi untuk menentukan kunc.
Enkripsi Public Key
Yang dibutuhkan untuk bekerja :
1. Algoritma
yang digunakan untuk enkripsi dan dekripsi dengan sepasang kunci, satu untuk
enkripsi satu untuk dekripsi.
2. Pengirim
dan penerima harus mempunyai sepasang kunci yang cocok.
Yang dibutuhkan untuk
keamanan :
1. Salah
satu dari kunci harus dirahasiakan.
2. Adalah
tidak mungkin atau sangat tidak praktis untuk menerjemahkan informasi yang
telah dienkripsi.
Pengetahuan tentang algoritma dan sample dari
kata yang terenkripsi tidak mencukupi untu menentukan kunci.
0 komentar:
Posting Komentar